Selasa, 09 Maret 2010

Chapter 16 : One Less Sane Boy

February 17, 2010

 

Akhir-akhir ini, saya geraaah banget! Kita yang diam-diam aja, kelakuannya kalem-kalem aja, tiba-tiba disamain sama para binan yang kelakuannya pada minus.

Satu kasus yang membuat saya punya pikiran begitu. Seminggu lalu, saya kenal mantan gay yang sekarang udah married, trust me, he has an excellent record. Bersih banget hidupnya! Tiba-tiba kami ketemu di gym dan dia bilang, “Era sekarang, kalian bertiga ga ikut-ikutan pose foto ala fierce ga jelas, nulis ala alay di facebook, dan ga pake skinny jeans warna shocking-yellow kan?”

Maluuu banget ditanyain senior panutan saya begitu. Padahal saya enggak ada sangkut pautnya sama kelakuan macam waria birahi begitu.

I am gay! But I still have manners and dress properly!

And this is my blogspot, so I have rights to write anything. So by now, I’ll tell what are my opinions about those friggin faggots :

 

ALAY-en :

wahai anak-anak layangan. U’re gay enough, maybe u’re not cute, but don’t ever try to be cute in the way u write texts. It hurts my eyes!

Beep beep beep! I’m a human from earth, what language do u speak, alay-en? Beep beep! Speak to me with the same language!

So, don’t ever texts me with “Wiuww, gy ngaph ko? Sbux gx? K4n9333nn”

Coz I will text u back with “Heh? Lu pengap? Starbucks? Apaan tuh binary code?” (in many case, I will never reply ur message).

y4Ng Tul!s4Ny4 B36!ni ?

U think that’s cute? Hell no, alay-en!

 

Color-Blinded Gay :

Boys with : weird shades/sunglasses, baju tabrak warna, and hot pants mixed with fur coat? BIG HEEEHHH? I will scream this word out loud “Yeah people, Gaga is in da haussse!” (Gaga, I love u, sorry =p)

Itu dark-pink, sayang! Bukan Red Valentino!

 

 

Camwhore exorcism :

Those combination was captured on a pic, dengan berbagai gaya aneh lainnya. Kaki disilangin ala pose fierce lah. Menclok di jeruji pagar pake bibir mencucu. Ada yang ngepot, ngesot, ngencrot, melotot, melata. Aw mi gadh!

U’re photographed by amateur, queers. Not Diane Arbus or Patrick Demachelier. Even Agyness Deyn wont do that pose, I bet!

 

Bone-fire :

Sounds hot? NOT AT ALL!

U’re sooo skinny and captured with your sissiest pose, topless/naked, dan tulang elu dimana-mana. Mana ada yang posenya ala cover box susu L-Men pula.

U think those are muscle and packs, baby? Please, go buy men’s health magazine.

With that body, I’d rather go fur than naked! (nantang quote nya PETA =p)

 

Udah cukup ya kita disejajarin sama waria pinggiran. Padahal kita cuman gay, yang ga ada pikiran sama sekali buat jadiin dada ukuran sentosa.

Udah cukup juga banyak psycho macam Ryan, dan banci-banci salon yang ngebunuh kliennya, dan headline berita di media “Mereka Gay, Lelaki kemayu, Psycho!”

Damn! I am gay, but I don’t kill people!

Udah cukup juga kita dijadiin phobia oleh salah satu komunitas situs terbesar di Indonesia. Mereka bahkan punya emoticon sendiri buat bangsa kita, dan mereka menyebut kita MAHO! (and I still browse that site every single day, I love it, hope they do not find me as MAHO, bisa di blakclist!)

Don’t tell this words, “It’s me, it’s myself. Cara gua mengkespresikan diri.”

Oh yeah brother? From what i see, elu cuma ngerendahin diri elu sendiri sampe ke jurang paling dalem. And I don’t give a damn about yourself and your expression. It affects the whole gay team!

Look, I don’t hate u. I just hate the way u act and think. That’s all.

 

Lalu saya bilang sama senior itu, “Ko.. I am still sane.”

“Good boy!” bilangnya sambil mengerlingkan mata kanan.

By.C

Rabu, 03 Maret 2010

Chapter 15 : Au Revoir, Monster

February 16, 2010

Homophobia

It was a nice and quiet, our evening tea at maroonsofa. “Eh ada si Lilith noh, Keith! Lagi milih shortcakes di etalase.”

Keith diam saja, keliatannya si ELLE lebih membuat matanya terpaku deh. “Hmm.. sama cowo ‘bulky body’ ga dia?” kami manggut.

“Biarin aja. Pura-pura ga kenal.”

“Kok gitu?” dari tadi si Cyrrus udah ga sabar ngehampirin si Lilith, udah 3minggu itu anak ga balas satu text pun ke dia. Padahal enggak ada kejadian apa-apa lho!

“Cuz she wants to…” jawabnya ringan.

Tahu-tahu si Cyrrus udah disana, menyapa si Lilith yang kelihatannya malah jadi tambah kikuk. Aduh itu bencoooong! Asal ngeblas aja, si Keith jadi panik sampai ikut kesana.

“Mas, itu dua shortcakes-nya nanti aja deh, saya balik lagi sorean..” Lalu dia terburu sambil sedikit didorong-dorong si cowo bulky itu. Keith hanya diam berbalik badan, cuma kami berdua yang cuma bisa melongo.

“Just tell me that Lilith’s newest boyfriend is not a homophobe..”

“As u see, Chris…”

Kok saya tiba-tiba jadi merasa kaya “rejected item” begini yah. Engga ada salah apa-apa sama tuh Bulky, flirting juga enggak, enggak tau sifat kita juga, tapi kok ya langsung judgmental gitu.

Swear ! I feel like a rejected item ! Kaya tas LV yang cetakannya ga simetris dan every buyer says NO ! Padahal asli !

Hei Bulky, even if we’re the last men standing on earth, I wont get fucked by you. Coz I know, in the end, u will be begging me to be fucked by u!

 

 

Heterophobia

Cuman Cyrrus yang setuju dengan rencana memboikot hubungan Lilith dan si Bulky. “I want her back!”

Tapi Keith cuma bilang, “I just want her to be happy. Katanya, itu cowo yang bisa bikin dia senyum tiap bangun.” Si Keith kok jadi begini ya. Lilith itu kan tetangganya, his lost sister, his twin in another life, Lilith itu sepatu kirinya dia.

“I still have u guys. If u ever leave me by now, I swear to God I’ll go to hookerville and get a whore with the biggest boobs to have sex with!” serem ih anceman dia.. Ga main-main lohh tiap kali ini anak nyeplos.

“Gua benci orang straight.” Kata Cy tiba-tiba.

“Mereka selalu berhasil membuat kita berasa kaya mahluk aneh. The way they stare at us, the way they raised their eyebrows.. Kenapa sih segitunya.” I don’t know baby Cy. Mungkin mereka jijik sama kita. Mungkin mereka.. I don’t know!

“I hate them since they've never asked me to join their soccer team at junior high school.” Kata Keith.

“I hate them coz they were always mocking me as the sissy boy, even when i got full straight A’s on my report.” Cyrrus nambahin.

“I hate them coz they already hate us even when we just breathe.” tutup saya.

“Damn.. now we are officially lost our one little girl. The best girl in our life.”

“Mau bagaimana lagi, Cy…”

 

Si Mas kasir tiba-tiba ngehampirin kita. “Koh Keith, ini jadi dibikinin enggak satu loyang seasonal fruits cake-nya?”

Keith manggut. “Iya jadi. Kalo udah, dikirimin ke alamat ini ya. Ini dua ratus ribu, kembaliannya buat ongkos kirim plus uang rokok elu. Thx Mas.”

Kami diam, mencoba mencerna apa yang terjadi disini. “Don’t tell me  that I don’t care about Lilith even if she tried to hate me now..”

Enggak ada 5menit, saya enggak sengaja baca status facebook terakhir si Keith.

KEITH WANG : “Losing u is like losing my half heart. The beat will never be the same again.. Enjoy ur favorite cake, my Monster.”

(a minute a go)

 

By.C

Minggu, 21 Februari 2010

Chapter 14 : Facebook, Betina, and Banana

6 February 2010

 

I wanna make love.. Ba-na-na-na…

Kemarin saya bikin account facebook kedua saya. Bukan karena yang pertama sudah over-quota ataupun kena hack loh ya. Tapi takut aja, sebentar lagi imlek. Dan pasti sepupu-sepupu entar pada kumpul, pasti minta-minta facebook saya. Belum lagi katanya sekarang para HRD itu, percaya enggak percaya, ngecek account fb kita juga lho sebelum nerima kita kerja.

Nah kalo itu HRD ngecek account pertama saya, pasti otaknya langsung berseru : HOMO! Takut ketularan! Skip!

“Ya iyalah! Account lu itu ada foto BF elu, ada temen2 homo elu, ada blog homo elu, ada baju-baju homo elu. Dan satu yang pasti, MUKA HOMO ELU!” Sialan bener itu mulut ya Keith! Plakkk!!

Yaudahhhh! Buat account baru deh. Yang ini isinya khusus cewe-cewe yang masih waiting list di account pertama. 

Subsidi silang, ladies! Hihihi =p

Di account baru ini, rada males sih ngurusnya. Rata-rata itu cewe kok pada genit-genit ya. Nge wall terus lah, add yang sehari bisa delapan lah (congkakkk! Haha), dan semua terhubung dari betina-betina itu.

“Thanks vo d add ^^”

“Intro plzz…”

Mirip semua. Kalo Homo yang nulis begituan, udah saya balesin, “Heh wadam, yang nge add itu lu apa gua sih? Mau intro? Baca noh info di facebook!”

Tapi berhubung ini cewe, dan enggak tega karena mereka mahluk hasil hybrid kita. Ya akhirnya saya balas seramah mungkin.

Akhirnya, ada satu message dari seorang betina. Masih ijo, masih gemesin, dan (kelihatannya) masih polos. Saya dan Betina, sudah seminggu ini intense saling berbalas message via facebook. Dan kayanya dia mulai ke-GR an deh (sumpah ya, godain atau muji dia pun kagag! Ga doyan juga!). Akhirnya saya sampai di satu keputusan : ngaku homo deh, kasian juga nih cewe. Pake acara ngajak kumpul bareng temennya segala.

Jantan            :            boleh ngomong sesuatu ga, Mei?

Betina             :            apa tuh ko2? ^^ ngomong aja.. gratis kok. Xixixi.. (haizz)

Jantan            :            Ko2 ini binan lho.. (enggak berani langsung nembak kata HOMO/gay/maho/sekong/ apa dehhh.. sesuka suka elu!)

Betina             :            ^^? Binan apa ya ko? Mei ga ngerti. Jelasin dong..

Jantan            :            binan itu.. maniak sama pisang. Kalo ga makan pisang sebulan aja, bisa gatellll…

Betina             :            waaah! Mei-mei juga suka makan pisang kok ko ^^ tuh mama juga nyimpen banyak pisang. Ada dari Ambon, Australia, Raja, dari tetangga juga ada. (wooogh! Disini saya mikir, selingkuhan maminya banyak benerrr)

Betina            :            Kokooo.. Mei juga maniak pisang kok. Yaudah, ntar makan pisang bareng yuk. ^^

Tuh kan… Ambigu kan.. Di pikiran saya sekarang, ini cewek kecil umur 15 taun ngajak 3-some kali yah… Dua pisang, dimakan satu gorilla betina. Mama gorilla betina, kalau mau nyoba, silakan deh. Pasrahhhh!

Jadi serba salah. Mau jujur, jujurnya kok sama betina beginian yang selalu mis-konsepsi.

 

 

Pisang and The Pussy-tat

Betina! Open up your eyes, and ur ears!

Yes we love u, but still, we don’t eat pussy! We ate Cock! Iya cock!

Yes we love watching red carpet session. Tapi tahu nggak sih? Kita bukan nunggu adegan nipple-slip si scarlett johhanson. Tapi kita lagi berimajinasi lagi bayangin diri kita jadi scarlett, dan memakai valentino dress itu.

Yes we love Megan Fox! Once again, kita lagi mikir. Seandainya muka kita kaya si Megan, bayangin, udah berapa kali panen pisang tuh kita.

Yes we loovee Miss Universe, apalagi swim-suit session… (and imagine, “gosh, I want to have that racks, if I were a girl"). Dan mulut kita bisa lebih pedes nge-judge fisik mereka kurangnya apa.

Yeah rite, we hate football. Dan rasanya demam piala dunia besok, kita bakal lebih milih ngulang dvd-dvd nya sex and the city aja deh..

So, Betina. Cari Bananamu sendiri, and don’t ever share the same banana with me. 

(Dan saya memutuskan untuk tidak membalas message si MeiMei Betina itu lagi)

 

by.C

Senin, 15 Februari 2010

Chapter 13 : Making Money, Making Honey (Part2)

January 18, 2010

 

Para-shit.

Ada sedikit rasa bersalah sih abis bicarain si Rafael sama anak-anak kemarin. Padahal kan saya juga belum tau apa background dia. Siapa tau dia ini, dia itu..

So, I decide to got to his place, as I promised to him the day before. “Haaiii Rafael!” senyum saya, yang jangan ditanya, palsu pastinya.

Saya lagi-lagi duduk menghadap jejeran foto mereka. Kami seperti lomba diam pada menit pertama. “So… Free today?”

“Every single day..” dia senyum balik. Lega sedikit saya jadinya.

Enggak tahu gimana, dia nyerocos sendiri soal tetek bengeknya. Mulai dari dia putus kuliah karena ditarik jadi salah satu model salonnya Om Wijaya. 

“Dulu aku bukan gay.” Well, now u’re so gay with that very tight yellow topman shirt, kata saya dalam hati. (Jadi kucingnya father of gay pula, hihihi).

“Dimana keluarga kamu sekarang?”

“Ada, di pedalaman manado. Mama, Papa, masih komplit semua. Aku lari dari rumah karena dulu dipaksa kerja nelayan, padahal maunya kuliah. Eh malah kuliahnya kesendat di tengah jalan gara-gara malas kuliah dan keenakan di modeling.”

“Keenakan dipenuhi semuanya ya sama si Om?” Oh Lord! Forgive me for this error split-tongue.

Rafa menunduk sebentar, lalu mukanya jadi kaku. “Did you just judge me?”

Oke, saya paling muak dengan yang namanya simpenan, kucing, benalu, paras(h)it, kutu dalam rambut, apapun itu! “Yes I just did. Not because of who you are, but for what u did.. And just so you know, why don’t you try to make your own path? Geez, I bet you’re not happy at all, and.. Oh! Do u even love him? Guess not!” There! I say it in front of his face. Tanpa jeda, tanpa nafas! Lega!

“At least my bags are Vuitton! Not GAP like yours!” Damn! Did he just mocking my white GAP oversized-bag. He’s sooo crossing the line!

“I bought this from my first writing salary, not by selling my soul to the the most sissy gay alive!” Arghhh! Udah di ubun-ubun ini.

Matanya tiba-tiba jadi berkaca-kaca. “Is there any word…? Again? More?” jujur, saya jadi feel guilty sedikit.

“Look.. I didn’t meant to judge you. Who am i? An angel? But I just cant stop thinking, why u choose to be a… person like this?” Hampiiir keceplosan kata Man-Whore.

“There was a sad little boy, 20 tahun yang lalu. Yang harus kumur dengan air garam sebulan penuh, dan orang tuanya tetap tak mampu mengajak dia ke dentist.”

Saya trenyuh sedikit, “And now, there’s a men, yang bangga karena mendapatkan semuanya, tetapi itu bukan miliknya.”

I don’t feel guilty at all by now! Why?

Karena 5menit sebelum saya pamit pulang, dia ngajak threesome dengan Om Wija yang barusan sampe rumah itu untuk makan siang. Taik kukang!

Ga tau udah berapa orang yang kena jebakan mereka ini.

 

---

Sorenya saya memeluk Cyrrus lama banget, masih merasa dipermalukan kejadian tadi siang.

“Gua kalo udah gede, mau jadi working bee ah.. Terus making honey, baru bisa making honey!” Cyrrus ngelantur sendiri.

“Kaya Om Wija dong, dodol!”

“Yucks, Keith! My physic is waaay better! And honey, as a shark, I wont let any parasite fish swims under my belly. NA-AH!”

“Aaaa.. I’m so proud of u, Baby C!” peluk saya lebih erat.

“Iya lah, kan no money, no honey.”

“Asal elu jangan no honey dan no money aja, apes banget dengernya.”

Sialan Keith!

 

By.C

Selasa, 02 Februari 2010

Chapter 12 : Making Money, Making Honey (part 1)

January 21, 2009


Suspicious Mind

Saya sampai juga di depan pintu apartment dua kamar itu, “Wow.. nice flat,  fancy furniture, and stunning carpet! Lantai 9 pula!”

Rafael menaikkan alisnya, “Yep, it's the best floor to see a prfect horizon tiap subuh, kan?” pria ini baru saya kenal lewat facebook lusa kemarin. And I was freaking out when I knew he lives in my dream building and has my favorite sport car! He is sooo me, in the next 7 years! =p

So, I went to his place and brought him some cupcakes buat alibi masuk ke tempatnya. “U can call me ndeso dan norak, tapi ini kamar utama bagus banget sihhh. And gosh, look at your closet! Its every gay’s dream!”

Dari tadi si Rafa cuma mengekori saya yang ‘touring by myself’ dengan mimik muka datar sambil senyum-senyum secuil. “Chris, behave! He’s getting bored by you!” kata saya dalam hati. Ou-Ow…

Duduk aja ah!

Lalu saya duduk menghadap jejeran pigura-pigura kecil di meja depan. Ada foto-foto si Rafa dengan background Maldives, Egypt, Marrakech, Tokyo.. dan LIBERTY STATUE! NEW YORK I LOVE U! “Damn…” saya cuma bisa gigit bibir sendiri.

“Siapa nih yang difoto kamu ada terus? He seems familiar. Dia Om Wijaya kan? Is he your Daddy?” dia langsung salah tingkah dalam diamnya.

“Well.. I haven’t told you something.. He’s my hubby. My boyfriend.”

Saya menganga selebar yang saya bisa. “HAH?!?! SINCE WHEN?”

“Mmm… Sudah jalan 4 tahun kayanya. Since I was 23years old.

“Errrmm.. Rafa, I think my friends is calling me, hold up a second.” Padahal cuma bunyi broadcast message dari blackberry yang ga penting, tapi saya mau pura-pura nerima telpon aja ah.

“Halo Keith? Ya? Ok? Sekarang? Ok?” Sekarang apaan? Ngentotin celeng? Pasti Keith jawab gituan kalo tau namanya dibuat alesan. Hihihi.

“I got to go now.” Saya gelagapan ketika dia tahu-tahu menghadang saya menuju pintu exit. Kok dia jadi murah senyum gitu.

“Promise me, u will be here tomorrow..” saya mengangguk ngeri.

“Will do.”

 

 

Rumor has it..

For heaven sake! Maroon Sofa! Thanks Lord I’m already here! “Damn shit! Kenapa elu? Kita sampe bolos ngampus ini!” Keith dan Cyrrus tiba terlambat.

Lalu saya cerita semuanya. Dari granite floor nya, vuitton luggage, sampai foto-foto yang ada Om Wija-nya. “Dih, secakep itu mau sama gadun kayak Om Wija? Banci salon! Kucing! Pasti dulunya kucing jalanan tuh, sekarang evolusi jadi kucing anggora yaa..” Keith langsung nyerocos.

Cyrrus ada cerita, katanya Om Wija itu (Bukan Ko Wija yaaa. Om Wija! Kalo perlu, skalian Grandpa Wija. Secara, umurnya 50an) bisnisnya bukan cuma fanchise salon, tapi juga agency model dan talent. “Mana model-modelnya dia juga peliharaan semua pula! Gua trauma deh kalo inget dipaksa dia buat masuk di agency dia. Kayak gua kurang duit aja sampe harus minta om-om buat bayarin tagihan hair spa gua.” Dih..

Saya masih shock, “Terus ya, gua kok heran dan baru tau Om Wija ada pacar tetep gitu.”

“Diumpetin kali!! Gua denger, mantan-mantan dia semuanya ga boleh koneksi sama dunia luar. Ga boleh temenan, tempat gym si Om yang nentuin, dan sekalinya ketahuan main belakang, hilang deh tuh BMW, Helmut Lang, sama Vuitton nya.” Keith langsung mandang ke Cyrrus.

“Keparat lu Keith! Daripada jadi kucingnya Om Wija, I’d rather go with Green Bag bikinan Carrefour sama naik andhong keliling Jawa deh!”

“Yeah. We can afford ourselves lah. No need some sugar daddy to get us some candy.” Simpul Cyrrus.


“Aiyoooh, gua lupa nagih oleh-oleh dari Ko Albert dari Hongkong. Lumayan Gucci palsu.” Kata Cyrrus lagi tak lama kemudian.

“Kucing mini lu, dasar!!”

 

Saya masih mikir.. besok datang lagi gak yah..

(to be continued)

 

by.C

Minggu, 24 Januari 2010

Chapter 11 : sEXPERIENCE

January 8, 2010

 

Lemme tell ya, what sex is..

Seeexxx!

Bukannya ini otak isinya sex melulu ya. But com’on.. admit the fact that sex is a part of us.

Sex is a fun imagination when u stuck with ur shitty tasks.

Sex is a reason when someone asking u “What makes ur relationship long lasting?” question.

Sex is an entertainment.

Sex is I.

Sex is you.

Kita bicara tentang sex ya… Bukan bicara adegan ranjang dan tuncep sana tuncep sini.

Like Samantha Jones says… It’s just sex, nothing to worry about, and it wont kill u.. hihihii viva Sam!!

Jadi yang bilang “Aduh jangan bahas sex doong!!” then shut da hell up! Sana pencet remote, nonton Discovery Chanel episode musim penguin kawin!

 

>>Keith’s first sex experience :

“Damn u.. it was sooo embarrassing! Should I tell the story?” Yes u have to!

Gua inget banget tuh yah, pertama kali diajakin ML dua tahun yang lalu. Sama koko2 satu fitnessan. He was everything, he was sweet, and he was hot in my eyes lah pokoknya sampai gua mutusin buat mutusin ML pertama kali sama dia.

So… datanglah gua ke kontrakan rumah dia. Ciuman lah, blowing each other lah. Sampai pada waktu dia ngeluarin KY dan langsung ngolesin tuh lubricant ke Mr.Happy gua.. “Apaan sih ini ko?”

“Biar masukinnya ga sakit…”

Keith mulai bingung, “Masukin apaan yah??”

“Burung elu masukin ke donat gua lah Nyoooo. Siap?” Keith langsung kaku. Lah selama ini kan fantasi dia disogok koko2 sexy.. Ini kok disuruh nyogok!

“Lohhh! Kok malah mengkeret sih burungnya?” si Koko panik udah dalam posisi ngangkang.

“I am… bottom..” jadi keduanya ini saling salah tanggep. Si koko ngiranya si Keith ini role in bed –nya top, soalnya Keith kan jantan banget tuh. Dan si Keith ngiranya si Koko ini Top juga, secara ga ada ngondeknya blasss! Makanya toh Keiiith, pendekatan itu perlu. Ini anak sampe sekarang sifatnya ya kaya gini ini.

Si koko langsung ngeloyor ke toiletnya, “Terlanjur horny! Gua coli aja di toilet!”

“Damn… sampe sekarang, gua kalo inget itu jadi maluuuu banget. Sampai2 gua pindah gym segala. Sekarang si boti cantik ini gantian cerita ah!!”

 

>> Cyrrus’s first sex experience :

“Perfect! Ga kaya elu! Enak pula! Weeeek =p”

“Pertama kali gua, aduh bingung.. Pertama kali make out sih udah dari jaman SMP yah. Sama pelatih renang gua. Dia nyuruh gua isepin nipples dia aja.”

“Euchhh!” balas kami spontan.

“Bagian telanjang sm ML nya dogol! Bukan emut-emutan doang!” Keith sudah tak sabar.

Pertama kali Cyrrus jaman SMA kelas dua. Sama kakak kelasnya yang ternyata sinyo-nya bukan cuma Cyrrus aja. “Tapi gua ga nyesel kok. Abisnya cakep…hohoho.”

Jadi itu koko, ga mau jadian, ‘adek angkat’nya booanyaaak bener. Title nya sih adek angkat ya, pernah ‘diangkat’ maksudnya. “Tapi gua lumayan patah hati sih waktu dia udah lulus dan pindah luar kota.”

Pretty normal story!! “BORING AH~!”

“Ga boring ahhhhh! Abisnya itu koko pas ML selalu tereak I LOVE U FOREVER.. I LOVE U FOREVER! I LOVE U FOREVER SINYO! Awww!”

“Haizzz! Pantat lu tuh menganganya forever!”                 

 

>> Chris’s first sex experience :

And the Russian Roulette spot on me!

“Aw-my Gadh! Should aiii? Biasa ajaaa. Sama mantan. Dua tahun yang lalu. Normal.

U know the rest lah, queers.” Saya malas bahas ini ah. Past is past, hihihi curang.

“Taik lu holy mary virgin, tau gini kan gua gag usah cerita aib pertama gua.”

 

So.. what’s ur first experience people? Mind to kiss and tell? =)

 

By.C

Rabu, 20 Januari 2010

Chapter 10 : OH - for Orgasm

December 14, 2009


No expectation = Big-OH

There’s once a hunky men, very tempting, totally attractive, and every boys' fantasy!

Dia selama ini tinggal di Brisbane dan mau balik ke kota asalnya ini untuk seminggu.

R : will be there for a week, family things.. kamu disana kan nyo?

C : always be here, Sir.. sexy display pic on ur ym, btw.. =p

R : mind to taste it? Smoooooccch…

(saya sudah gigit bibir disini)

Singkatnya, Ron sudah dikota ini lusanya dan rajin sms-an dengan saya. And trust me, all of his sms-es are very NAUGHTYYY…! And I like it.

I will tie ur hands up.. and licking all over ur body, not to mention ur butt for hours.. 

until u're begging me to fuck u..

And when I stick my dick into ur ass, u will begging me to go deeper..

There will be no space, u owe me ur last breathe.


Pheww! Now mine is totally ‘up’ and ‘wet’ just by reading his message. Balesin lebih panas ahhh....

Bow-ring… Been there already, Ron..

Gimme more than that.. I know u can do better.. =D


Hey! I was single and I can have sex with whoever I want, riteee? That man was so tasty anyway..

I’ll cum all over ur face..

I’ll push u to lick my JUICE till the last drop..

U want fire? I’ll give u fireworks..


Snapp! He got me! I am all yours, Ron! Maybe it sounds nasty, tapi kalau Ron yang bilang ini.. GOSH..I CANT EVEN WAIT FOR THIS MOMENT!

Where?

When?

Yes! I need to get laid! (be right back in order to get my big-OH).

 


Big Expectation = No Big-Oh.

There he was. Orang yang selama ini digembar-gemborkan oleh para senior soal fisiknya yang 5stars. Terakhir lihat dia waktu jaman saya perawan kali yah.. Sekarang tambah yummy!

“I don’t like sleeping alone, cutie cupcake..” saya mau teriak –I know! Makanya itu situ sampe-sampe kesohor karena bikin becek dimana-mana-.

“My friends are waiting in coffee-shop, Ko.. I just drop by here to say Hi, kok.” tantangin dikit biar ga dikira asal kasih gratis. Hihihi.

Ron malah sekarang merangkul, “It’s hard on already.. Be responsible, please.”

Haduw.. Gara-gara digituin sampe-sampe melorotin celana sendiri.

Oke.. I tied up with white linen handkerchief now.. CHECKED.. OUCH !

The licking moment… CHECKED.. ADDICTING !!

I cant held it anymore, “F me please?” mata Ron langsung berbinar menang. Sejam pas tadi, burung saya ini sudah cenut2, ga berhenti hard on. Si Ron malah baru dikerasin sekarang. Haizz! Go ahead! Make that hard, then fill this hole! Hihii..

There it was... Average dick, but like I caaare.. “I’m ready… =)”

BAM-BAM-BOOM! BOOM!

One minute.. Two minutes.. Three minu….te “ARGH! I’M CUM-IN! EAT MY JUICE!!”

Saya menganga kalap, sekaligus shock, dan pas disitu itu LOVE JUICE muncrat..!

“Arghh! Aren’t that ur best sex, cutie?” dia langsung tiduran, pake selimut. Fucking selfish TOP! I hate that irresponsible attitude! I haven’t came yet!

Kerongkongan saya masih ngilu, tersedak jus dia barusan.. “That’s all?? 3 freakin minutes???!! Arghh!” langsung saya lempar itu kondom bekas ke mukanya.

Muka Ron kaku langsung, “Well.. it’s normal isn’t it?”

I CANT (and won’t) SAY ANYTHING ANYMORE! “Bye big Oh!! Euhh!”

 

By.C