Minggu, 31 Oktober 2010

CHAPTER 38 : Coffeemates for Sale

16 October 2010

 

The Bad Catalyst.

Kalau ada katalisator alias mak comblang goblog, Cyrus paling enak buat dijadikan contoh. 

(dan ditoyor pake dildo bekas sesudahnya, tentu)

Coba bayangin, udah belasan pasangan dia jodohin. Ujung-ujungnya semua pada ngeluhin. “Bangke! Ternyata pernah elu pake ya?! Kok dikasih ke gua sih?!”

Yang paling parah : TERNYATA MANTAN ELU SENDIRI, CY !!

Thanks God I’m out from that cycle! I don’t need the catalyst to find one. At least not from Cyrrus’s.

 

Here’s another story.

I’m gonna tell you the story about a boy names Benjamin. Si Benji ini susah-payah kontak Cy buat minta dikenalin ke kontak-kontak yang bisa jadi “My future husband.”

BLEHHH!

“Lu kaya social climber deh, Ben. Malu-maluin senior aja minta dikenalin, payah dah. Untung gua baek hati.”

Keith memicing. “Senior? Oiya sih, elu emang udah tua.”

“I’m just 21, for god’s sake!”

“That means 42 years old in gay year.” BAHAHAHHA!

Jadi intinya, kita berempat nunggu seseorang di coffee shop buat dikenalin ke Benji malam itu.

Sejam kemudian, kami menganga lebar melihat sosok pria matang dan tegap itu masuk, duduk, dan langsung mengakrabkan dirinya pada Benji.

“So far so good, huh?” bisik Cy bangga.

Sumpah! Saya enggak sabar jedotin pantat ini anak ke aspal panas sampe keluar kembang apinya!!

Anak ayam kencur begitu kok diumpanin ke predator macam gitu sihh!

Baru setelah Benji dan future husband nya itu pamit ke second date, saya dan Keith memepet itu anak ke sofa. “Lu kenalin Benji ke Raul?!”

“Memang kenapa?” tatapnya innocent. 

Lebih mirip puss in the boobs daripada puss in the boots. Such a turn off!

“Raul? Berapa kali elu tidur sama dia, heh?” Keith menoyor kepalanya sekali.

“Lu tau ga Raul itu jahanam macam apa?” tambah toyor saya jadi genap dua.

“Helehhh. Itu kan masa lalu. Udah deh! Siapa tau cocok malahan. Liat tuh, benji BBM gua dengan emoticon blushing melulu. Hepi-hepi aja tuh anak!”

“Ya tapi, Cyyyy..! Hadehhh.. Itu anak sekali dipake juga pasti dibuang lah yah. Elu engga mikir sakit atinya gimana ntar dia?”

Cyrus menyesap blended mocha nya. “I brought the lost two souls together. I should get some medals. Not TOYORAN!” toyornya balik dengan kencang. Sampe poni rusak!

 

 

3wordsaftersex.

Oke. Ayo bermain ‘three words after sex’ !

I would say : GOD, SO TIRED !

Keith would say : THAT’S ALL, DICKHEAD ?!

Cyrrus would say : got to go!!

Dan Benji? Anak yang barusan di-katalisatoris sama Cyrrus?

He would say : Visa or MasterCard?

Kami bertiga terbelalak. Ini anak mekar mentalnya dalam semalam? belum ada dua-puluh empat jam malahan.

Padahal kemarin sok angelic, sekarang jadi devilish.

--

Jadi ini semua karena malam itu, setelah Raul sudah horny setengah mati dibuatnya, so Benji terus-terusan nunda buat diperawanin di sedan sport itu.

“Maunya apa sih? Kurang apa coba? Many boys would die for me.” umpat Raul sambil menindihnya.

“Is it worth-it, Ko?” ucap Benji gelagapan.

“Worth it? You decide after I done it to you! So, let me in!”

“Kalo gitu, hargain… Itu baru namanya worth-it.” Bisiknya.

Raul tercenung, tapi juga makin gila mencumbuinya. “Sejuta. No condom. Now, unbutton your jeans.”

Benji mengangguk.

--

Cyrrus berdiri, lalu ngeloyor keluar dari coffee-shop tanpa pamit pada Benji. Kami pun mengikutinya. Ini anak pasti marah besar, keliatan dari air mukanya.

“Apa gua bilang?!” toyor Keith di parkiran basement.

“Bzzz. Udah deh! Gua mana tau.”

Cyrus menunduk lesu. “Lu tau ga apa yang gua takutin?” tanyanya pada saya.

Kami menggeleng. “Apa? Takut dikira mucikari?” tebak saya dengan sedikit canda.

“Exactly! Elu tau kan kumpulannya Raul itu rata-rata pernah gua tidurin. Mana pada cakep-cakep semua gitu. Apa katanya coba kalo dia cerita ke mereka? Shit! I sold my soul to the wrong devil!” umpatnya keki.

“Kira-kira begini : Kalo Benji sejuta. Cyrrus bisa tawar dikit lah. Maklum pemain tua.” Keith menimpalinya. Parah!

“Bangke lu, tahi dugong! Gua ga pernah ya doing sex for money!”

“Merasa dosa ga?” tanya saya lagi.

“Dikit. Lebih ke malu. Gua kapok ah!!”

“Yakin bisa kapok?”

“Ho’oh. Toyor pantat gua kalo perlu.” Kami menjauh jijik.

 

By.C

Selasa, 19 Oktober 2010

CHAPTER 37 : THE INTERNATIONAL HUNK

11 October 2010

 

Hidden Heaven.

“Who are we meeting? Say his name again, please?” ya ampun, kenapa terburu begini! Sampai lupa bawa dompet!

“Arnold Whiteley.” Kata Keith didepan kemudi.

“Kaukasian?”

“Asian. Pure. Asian face. Stocky Russian body. British accent with sexy tongue. Tanned skin a la pinoy. And talk in five different languages. Not to mention his European peacock size…” jelas Cyrus.

Ah! I get it. This Arnold slept with Cyrus once.

“International Hunk?” angkat alis saya.

“Totally. Sekarang lagi balik indo, seminggu aja. Gotta bump into him!” kata Cyrrus dan Keith girang.

Ah! Get it! Get it! Get it! Keith slept with this person also!

--

There we were. Duduk di bar memanjang berderet sebelum kemudian berpindah ke sofa hitam ditengah.

“Bloody Marry, everyone? My treat!”

“I prefer dirty martini, Arnie.” I know that tone! Horny Cyrrus!

“What do you do for living?” tanya saya.

“Photographer for Hidden-Heaven magazine.” Saya menganga. 

Yaoloh. I read that magazine! That traveling magazine has astonishing pictures!

“Maldives? Guam? Saigon?” teriak saya antusias sambil tiga kali bertanya.

Dia mengangguk tiga kali pula. “Been there.”

“Jadi tinggalnya dimana?”

“Saya warga dunia. Passport Indonesia. Tapi Jiwa Amerika. Kalau tanya tempat tinggal permanent… Well, I would say … Bangkok! Saya baru beli rumah disana setahun lalu. Kalian bisa kesana kalau mampir Thailand.” Kami bertiga girang. 

Ikh..kok saya ikutan girang ya?! Mirip gerombolan tapir horny.


 

Get Stamped!

Sejam lebih obrolan kami bagai sesi interview. Mulai dari kuliner, hidden spot diberbagai dunia, tipikal kelakuan binan disetiap Negara. Dan… SEX!

“Russian? Hufh… They are rude in sex. Orang eropa lebih egois. American open minded dan variatif soal berbagai posisi sex. Asian paling malesin, cuma beberapa yang enak, that’s why I live in Bangkok.”

“And the best sex you’ve ever had… What nation is the winner?”

“I would say… Philipino. Sexy Pinoy never fails my cock to cum.”

Btw, itu muka dua teman saya kok jadi hina binal begitu yah. Jadi malu apa kata dia tentang Indonesian.

“Indonesian?”

“Thought u would never ask that! Haha… Indonesian, cuma hebat di kata-kata. They’re just like commercials.”

Saya tertawa. “Yes!! Men are like commercials. You can’t believe a word they say!”

Mampus lu Keith! Mampus lu Cy! Gua bunuh appetite-nya si Arnold! Wahahaha!

“Emang udah nyoba berapa Negara?”

Kayanya pertanyaannya salah yah. Harusnya begini : udah nyoba brutu boti rasa apa aja? Haha!

Dia menghitung-hitung sambil memainkan matanya keatas. Mengakses memorinya. Too long means too many to be remember.

“Let say… Passport saya tujuh tahun belakangan ini sudah dapat 47 stamps dari 47 negara. And I always had sex like… Five days a week. Two butts a day. Threesome, foursome, twister, orgy, swinging. U name it! Hahaha.”

Okay dude! Too many to be told, then! This man is officially the international hunk that you want to bring onto your bed!

And why do those experiences sound sexy in Cyrrus and Keith’s mind? Am I too innocent? LoL

“No love story?”

“Only intimate. No boundaries. Io vivo a scopare! (I live to fuck).” Cocktail ketiganya.

“Kalo ada Gay Nation, you could be the president, Arn. Toast for that!“

“What a honor! No one beats me! I fuck harder and longer than the most fuckers do. Many bottoms certify me. My fucking visa has been proven to apply for various nationalities and in many nations!”

This person is getting drunk, I guess. But why does that sound funny? Haha!

Dia kemudian berdiri, dan menghambur ke tamu yang baru datang di depan bar. “Calvin Klein. That’s your name, isn’t it? It’s written all over your underwear.”

That one killing pick-up line brings Arnold into that guy’s pant.

“Salute!” Beneran salut. Tapi kenapa dua orang disebelah saya merengut?

 

 

By.C

Minggu, 10 Oktober 2010

CHAPTER 36 : THE MOCKINGBIRDS

6th October 2010

The Angry Dog.

Akhir-akhir ini si Keith jadi sering uring-uringan. Then I asked him why :

“Itu lho, mulut binan-binan baru gak jelas, pada gosipin ga bener.”

“Gossip apaan?” tanya saya.

“Katanya gua player. Katanya gua tukang nge-dump orang. Dan katanya gua kena penyakit menular.” Sialan ! Kejem banget yang terakhir.

“Gossip ga bener! itu kan fakta! Hahahh!.” Plakkk Cyrrus!

Tapi bener lho.. kenapa sih, orang suka bicarain orang yang bahkan ga dikenalnya. Cuma denger dari mulut-mulut ga bertanggung jawab.

Saya juga suka sih denger gossip gituan, tapi kalo sampe jd korban gossipnya, bheuhh. Panasnya minta ampun. Mungkin saya butuh telinga yang terbuat dari Teflon tahan panas. Diuar sana entah sudah berapa banyak berita macam tahi yang udah ngedar.

Kiss and Tell is just like another sweetest sin.

Just like eating a box of chocolate during watching victoria’s secret show. It killed you inside.

“Siapa sih pelakunya? Ini siapa nih yg mulai nyebarin cerita gituan?” tanya saya lagi.

“I don’t know! If I knew the person, I will tell him one thing : at least get to know me first, then u can judge me. I’m a good boy!” yeah yeah…

“Terus kenapa elu tumben marah? Biasanya juga elu cuek. Seperti kata elu dulu waktu gua digossipin kena HIV-AIDS kan : anjing menggongong, gosip berlalu. Kalo ga berlalu-lalu, SMACK THE DAMN DOG!” hahahaha! That’s one knock-out conclusion from Cyrrus.

“Sialan… Padahal gua lagi belajar yoga dan kesabaran. Gua diemin aja ntar dianggep chicken. Kalo bales juga mau bales ke siapa. Taik tuh gossip tidak bertuan lah!”

“Gua berasa kaya anjing yang diiket rantai, sementara disekitar gua banyak burung-burung ngejek gua. Andai gua bisa serang mereka! But I’m chained!”

“Heii, being chained doesn’t mean u cant barking loh. Its just barks, not attacking.”

“Barking to whom?!” kami diam.


Another Angry Dog

Keith punya penyelesaian sendiri. Bertanya kepada guru yoganya!

Saya menaikkan alis, “Heh? Paling-paling elu disaranin suruh sabar dan lebih banyak meditasi buat nenangin hati. Ya kan?”

Rupanya saya salah. Ini yang terjadi :

Sore itu, sehabis kelas sepi dan setelah pura-pura ikut ngeberesin yoga-mat yang jumlahnya belasan, Keith menanyakan ini pada guru spiritualnya.

“Kay.. Kalo orang ada gosipin kamu yang bahkan kamu sendiri enggak pernah ngelakuin hal itu, kamu bakal gimana?”

Kay duduk bersila diikuti keith. Mereka saling berpandangan. “I would tweeted some words : IF YOU HAVE SOMETHING TO SAY.. RAISE YOUR HAND, AND PLACE IT OVER YOUR MOUTH!”

Keith membelalak. “Serius?”

“I done that, Keith. You can check my twitter timeline. Lu pikir guru yoga enggak boleh punya emosi melunjak waktu digosipin jualan tubuh?”

“Woww! Kamu tau siapa yang gossipin sejahat itu ke kamu?”

“Ketauan kok. Ternyata BF baru mantan gua sendiri, yang bahkan ketemu gua pun belom pernah! That little bitch.. sigh!”

“Terus kamu apain dia?” Keith makin antusias.

“Gua samperin waktu makan di mall bareng mantan gua, dengan senyuman bijak gua nasehatin dia : Judge me and I’ll prove you are wrong. Tell me what to do and I’ll tell you off. Say I am not worth it and watch where I end up. Call me an idiot and I’ll show you one. Screw me over and I’ll do it to you twice as bad. Call me crazy but you really have no idea.” Keith menganga. Kalo dia digituin, pasti udah sembah sujud minta amnesti.

The power of forgiveness is sometimes breathtaking.

Benar-benar cara bertarung yang elegan yah! Saya ikut salut!

“Thanks Kay. Saya bener-bener dapat pencerahan di kelas private ini. You’re one magnificent Jogi.” Mereka saling menarik nafas dan menutup ritual.

--

Then by night, I read Keith tweets some words :

-KeithWang : I DON'T CARE IF ANYONE DOES'NT LIKE ME..
 COZ, I WAS'NT SENT ON EARTH TO PLEASE ANYONE!! (3minutes ago)

I am sooo ReTweeted it!

By.C