Sabtu, 05 Februari 2011

Chapter 44 : The Power of Heavage

 

Low.

Our culture teaches us how to be sexier, in every way.

There’s some kind of unwritten rule : being sexy first, then u deserve a great sex.

Shorter shorts. Shorter sleeves. And yes, solid muscles.

I just bumped onto Cedric when he’s using bench-press on the gym. “Kayanya makin tebel deh, Dric…”

“Apanya? Foundation gua yah?” tanya Cedric yang hari itu keliatan yummier than ever.

“Dohhh! Ur chest!” seru saya.

“Aren’t these sexy?” cedric memulai gerakan otot dadanya naik-turun, busung-bungkuk, goyang-goyang.

Sheez… it turned me off, you know!

Sebenernya agak iri sih ngeliatnya. There’s a time I want to have those bluffly chests, there’s a time I want it just simply flat.

I don’t even know what I want! So what I’ve got? 

-In between kinda chest?-

(Can I blame my ugly-chest genetic? Hihihi…)

“Masih untung punya elu engga gua julukin boobies!” ini Keith darimana nongol sih! Blehh! Tau-tau toel-toel dada saya.

Saya balik men-toel dada Keith yang juga kategori IN BETWEEN. "Nah daripada punya elu, kaya kue cucur abis tumplek ke aspal basah. Abstrak!”

Keith men-toel balik. Ini edisi toel-toel an di gym bakal bikin penghuni pada curiga deh yaaa lama-lama!

Eh btw, Cedric tells me, his bluffly chest got him into many new sex partners and dates.

Jadi sekarang sex appeal bukan cuma modal muka ranjang, muffin-butts, big arms, apalagi tribal tattoos.

BLUFFLY SOLID CHEST IS… IN!

“I’m oversexed for this whole month. Thanks to these twins.” Goyangnya lagi sebelum pamit mandi. Merinding ahhh ngeliatnya.

 

SUPER LOW.

Okay, V-Neck shirt was sexy enough. Nah kalo super low V-Neck? Aduh itu nipplenya sampe acak adut mau muntah gara-gara saking sentosanya.

“You like what you see, lady boy?” sindir Keith setelah melihat Cyrus memutarkan kepalanya 360 derajat demi melihat species barusan yang nongol di antrian coffee shop.

“Mau ngesun… Nerkam… Aummm!” balasnya.

“Bangke! Cleavage gituan apa bagusnya sih! Malah jijik. Jadi keinget susu emak-emak mbleber yang netekin bayi berisiknya di food court.”

“It’s Heavage, baby. Belahan dada cowo. And it’s the new sexy.” Terang saya.

Keith menaikkan alisnya. “Great. What’s next? Celana jeans yang keliatan belahan pantatnya? Kaos yang kelihatan belahan ketiaknya?”

“Berisikkkk! Pemandangan gituan harusnya bukan untuk diperdebatkan. Can you just sit pretty and enjoy that heavage-show?” seru Cyrus.

Cyrus was right. Kenapa ya gua nulis tentang heavage segala? Can we just enjoy it?

“Siapa tadi namanya elu sebut?”

“Yang lagi antri? Cedric. Top. 27 tahun.”

Cyrus sigap berdiri. “Guys, I don’t have that heavage, tapi gua ada belahan lain kok. Dan permisi, gua mau nambah pesen Mango Blast dulu yeh.” 

EWWW!

Kami terdiam menunggu adegan selanjutnya. Was-was cemas meremas gemas pinggiran sofa.

“Hi, there. Kamu Cedric temennya Chris sama Keith, bukan?” sapanya.

Cedric rasanya tertarik. Mereka ngobrol cukup lama di antrian panjang itu.

And in the end of the queue-line, Cyrus menutupnya dengan pick-up line cheesy andalannya. “I’m looking for some treasure… May I see your naked chest?”

And he got it!!

NASTY CYRUS !!!

 

By.C

Tidak ada komentar: