Jumat, 06 Agustus 2010

Chapter 31 : MATRIMONY

August 2, 2010

 

Marry-Go-Round

These are what I hate about wedding : what to wear, and bunch of happy straight couples.

Damn, I’m soooo doomed ! Tau gini ga usah kelakar ide nemenin si Joey segala.

Okay, sekarang kita ber-empat sudah di kapel, duduk tengah di kursi memanjang. 

My first impression: what a splendid wedding !

I mean, it was PERFECT. The flowers, the candles, and not to mention the best men. They’re all well-groomed men. All straight, sadly.

“No wonder Chris. The groom is gay. And He has excellent taste.” bisik Joey.

“Udah liat foto pre-wed mereka didepan tadi, Joey?” Cyrrus dan Keith datang telat dan langsung menyambar tempat kosong di sebelah.

“Udah. Dan kayanya center of attention on every pics is on the bride, deh. This wedding is about her. Kayanya cewenya lebih mendominasi ntar dalam berumah tangga. Nyeremin.” saya cuma menaikkan alis.

“Have u seen the bride, guys? Her boobs are so huge, that ‘they’ hit my face even before I say hi to her !” ini anak kok sinis terus begini sih. Jadi ga enak sama tamu depan-belakang. Arrrh !

Jujur, saya sendiri sebenernya juga engga suka konsep pernikahan. Apa-apaan coba, cinta kok pake ginian segala.

“I just don’t believe in marriage. Its just some kind of Priest’s practical joke. Even the priest never got married !” setuju Keith !

Well, sebenernya enggak boleh juga sih sinis sama pernikahan. 

I mean, I’ve never been married. Its just like judging something that u don’t even know.

Siapa tahu pernikahan itu arti sebenarnya dari cinta. I don’t know. 

Takut kualat juga teriak-teriak, “Lihat yeh elu-elu pada, sumpah tai tokek gua ga bakal nikah !” bikin keselek juga liat binan-binan tua pada nikah ujungnya. Pada nyerah. Pada nikah.

“I will marry someone today. Men. Women. Man-whore. Whore. Whoever. I want to be on that spot : ALTAR. Cuz as I seen, A wedding anniversary is the celebration of  love, faith, partnership, acceptance and persistence.  HELLO FAIRYTALE !!” Ok people, u heard these words from sweetie-botie Cyrrus.

“Baby-Cy, for me, a wedding ceremony is really the final scene of the fairy-tale. They never tell you what happens after...” smash Joey telak.

“Will you marry someone, someday, Joe?” tanya saya.

“Dear me. I'm not that desperate. I am so hot that if it was legal, I would marry myself.”

 

For Better or Worse.

“I really cant wait for the VOW SESSION. Waktu pendeta bilang : marry him for better or worse. I would shout loudly – BUT NOT FOR GOOD !!” Geez Joey.

“It’s a heaven thing! Don’t  dare u do that ! Sssshh !!”

Keith ngikik, “Baby Cy, if marriage made in heaven, then what are made in hell?”

“The day after marriages. HAHAHAHH!” Joey ngakak dibarengi Keith. All eyes on us!

Oke. Suara Grand piano dimulai. Here comes Joey’s ex. Joey cuma bisa menunduk melihatnya melintas menuju altar.

Then the bride… I can’t even say it. She looks uber gorgeous. Her flawless radiant face. Her smells. Her smile. Not a fake happiness.

Kami baru benar-benar diam dan kaku setelah melihat sang Ayah dari the-bride menangis di sampingnya sambil mengantarnya menuju altar. Perlahan, menyesapi langkah demi langkah.

That bulky-men-look-like-a-hongkong-mafia is crying! What a melting moment!

Matrimony never been this beautiful in my eyes.

“Sudah aku relain. Semoga dia happy sama kehidupan barunya. Bagaimanapun, dia berhak memilih kehidupan yang lebih baik kan…” gumam Joey super pelan.

Saya menggenggam tangan kirinya erat. “It’s gonna be okay. Release him from your heart. Accept the reality. And get your life back. You know we love you.” Dan sekilas mantannya sempat melempar senyum dua detik ke arah tempat kami duduk.

Then we smile. 

I never thought wedding ceremony can bring sweet and warm feeling. Unlike the other wedding.


---

“Gua pulang belakangan yah. Kalian pulang ndiri aja.” Kata Joey.

“Mau ngapain elu? Yang nikah aja udah pulang.”

“Have you seen the pianist? He’s hot as hell, Baby-Cy.”

“And he’s straight as hell !! I know him at the gym. Gua ulang : Dia bukan binan !”

“Never heard of my skill? Membengkokkan semua yang lurus.” Kedipnya sambil masuk ke dalam gereja lagi.

 

By. C

1 komentar:

Anonim mengatakan...

:) membengkokkan semua yang lurus??wah..seandainya aq punya that devilish skill.. :)

pernikahan setidaknya adalah dunia nyata..dan mungkin kita2 benci lihat pernikahan karena menyadarkan kita..uda saatnya bangun dari mimpi indah dan harus menjalani "dunia yang nyata" pada akhirnya..